Dhan Aku Tahu menurut Wikipedia Interaksi atau saling tindak adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek saling memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain atau pun ketika dua individu saling melakukan kegiatan yang membuat saling berkaitan. Gagasan efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Gabungan dari interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda pula.
Beberapa hari yang lalu, aku scrolling instagram dan menemukan konten yang menarik. Di akun @librarymindset ini menjelaskan tentang interaksi manusia yang dipengaruhi oleh usia kita. Mulai dengan seberapa lama kita berinteraksi dengan keluarga kita, teman kita dan orang lain yang dekat dengan kita berdasarkan usia yang kita miliki saat itu. Tapi survey ini aku kurang tahu dari mana ya, langsung cek aja akunnya. Hihihihi…
1. Waktu Bersama Keluarga

Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah, tanpa bantuan orang sekitar kita, mungkin kita tak akan bisa hidup lebih lama. Terutama keluarga, adalah pondasi terkuat atau penyokong utama manusia dari kita dilahirkan sampai akhir hayat, kita tidak bisa lepas dari keluarga.
Kalau dilihat dari kurva diatas, waktu kita akan semakin berkurang di mulai dari usia 30 keatas. Kita pasti tahu kenapa, karena kita sudah mulai membentuk keluarga kita sendiri, menikah dan punya anak. Jadi waktu yang kita habiskan dengan keluarga utama, terutama orang tua jadi semakin sedikit. Apalagi kalau kita sudah punya rumah sendiri, semakin sedikitlah waktu kita bersama mereka. Dari sini aku sendiri tahu dan mulai merasakannya. Hihihi… Bagimana dengan kamu?
2. Waktu Bersama Teman

Tidak jauh dari waktu bersama keluarga, interkasi kita dengan teman hampir sama. Dari usia 30 keatas waktu kita akan mulai berkurang dengan teman-teman kita, perbedaanya adalah di usia 15-24 sedang tinggi-tingginya waktu kita dengan teman. Yah wajarlah ya, usia sekolah, kuliah adalah saat-saat paling berkesan dengan teman. Mungkin lebih berkesan dengan keluarg kita, mungkin…
Tapi namanya juga usia muda, masih aktif-aktifnya ya kan. Bagaimana dengan kamu? Hihihi…
3. Waktu Bersama Rekan Kerja

Dunia memang sebegitu anehnya, ternyata kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan rekan kerja ketimbang keluarga. Tapi yah gimana ya, semua apa-apa butuh uang ya mau gak mau harus bekerja. Fuh… tinggal mindset kita saja sih ya, mau kita di perbudak uang atau kita sendiri yang mengatur uang. Pilihan ada di tangan kita. Hihihihi…
4. Waktu Bersama Pasangan (Istri/Suami)

Setelah kita dewasa, pasti kita akan menikah. Mencari pasangan atau teman sehidup semati. Eaaa… Masa itu dimulai usia 20 tahun keatas. Yah wajar ya… Apalagi bagi perempuan malah bisa lebih muda lagi mungkin ya.
Waktu yang akan kita habiskan dengan pasangan lebih lama ketimbang waktu dengan orang tua kita. Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi, hidup harus terus berjalan. Tapi diusahakan sebisa mungkin kita tidak jauh dari orang tua kita ya gaes… Bagilah waktu sebaik mungkin dengan orang tercinta kita. Okeh…
5. Waktu Bersama Anak

Setelah menikah pasti punya anak donk, insyaAllah… Ternyata, banyak juga waktu dengan anak kita ini, tapi berkurang signifikan di usia 50 keatas. Mungkin masalah ajal kali ya, karena siapapun yang hidup pasti akan mati. Maka gunakan waktu sebaik mungkin dan jangan sampai dikendalikan oleh waktu. Jalani setiap prosesnya dan nikmati hasilnya serta selalu banyak bersyukur atas apa yang sudah kita terima. Hidup tak sekedar hidup, karena ada pertanggung jawaban saat kita meninggalkan dunia ini.
6. Waktu Untuk Sendiri

Nha ini yang penting juga untuk dibahas, kenapa? Karena setiap manusia itu terkadang butuh sendiri. Tapi kalau terlalu lama sendiri juga membuat hati ini sedih. Aseg… Hihihi…
Kalau dilihat dari kurva diatas, semakin usia bertambah, waktu untuk sendiri ini juga bertambah. Kok bisa ya? Em…
Yah namanya hidup, punya kesibukannya masing-masing. Saat masih kecil belum begitu banyak teman, yang menemani ya ortu dan saudara, remaja sudah mulai jauh dari keluarga tapi juga terkadang kurang dekat juga dengan teman, mulai menginjak setengah dewasa dan mulai bekerja walau banyak rekan kerja tapi namanya bekerja pasti lelah, akhirnya hanya ingin sendiri dirumah dan istirahat, Saat berkeluarga hanya istri yang menemani sampai hari tua.
Jadi begitulah kehidupan, semakin bertambah usia, semakin sepi hidup kita. Maka dari itu apalah hidup ini jika tidak ada maknanya, kalau hidup sekedar hidup untuk apa?
Baca Juga : Sepi, Sendiri dan Kehidupan Ini
Jadi, menurut kamu bagaimana? Tulis dikomentar ya… Aku tunggu nih… Hihihi…